Archive

Archive for the ‘Sutos XXI’ Category

Review Film Step Up 3 [3D]

November 14, 2010 Leave a comment
Pemain : Rick Malambri, Adam Sevani, Sharni Vinson, Alyson Stoner
Sutradara : Jon Chu
Penulis : Amy Andelson, Emily Meyer
Genre : Drama, Musical
Produser : Patrick Wachsberger, Erik Feig, Adam Shankman, Jennifer Gibgot
Produksi : Summit Entertainment, Touchstone Pictures

Lama bertapa di gunung-nak-nung-beto-klettak-tar-centaran, akhirnya saya kembali nge-blog. Terakhir nonton film dibioskop adalah Step Up 3 di Surabaya Town Square tanggal 1 November 2010 setelah gagal nonton Takers, dan woww baru hari ini mostinginnya. Jon Chu memberi kita visual dan audio yang menarik, jadi biarkan saja sisi naskah dan pengembangan karakternya menjadi pelengkap karena point keren yang saya dapatkan adalah musik dan 3D, ya tanpa musik film ini akan tersimpul buruk. Tapi inilah pertama kalinya saya nonton film yang full musik.
Kedua adalah 3D, lupakan film ini andaikan anda tidak menontonnya dibioskop khusus yang menyediakan fasilitas 3D didalamnya karena Step Up 3D adalah film 3D non-animasi terhebat tahun ini, apalagi jika nontonnya lewat bajakan. Pencerahan ditengah mabuknya boss-boss Hollywood yang serakah dengan hanya meng-convert film 2D ke 3D seperti Alice In Wonderland, Clash Of The Titans dan The Last Airbender, Padahal hasilnya buruk. James Cameron rasa-rasanya perlu me-rental-kan kamera 3D-nya ke sineas yang ingin membuat ketertarikan penonton akan efek 3D. Hey hingga hari ini Sutos XXI masih memutar film ini, satu bukti bahwa masih banyak juga yang menyukai Step Up 3D.
Tiket Bioskop : Title : Step Up 3 (3-D) Date : Monday, 01 November 2010 Time : 14.55 WIB Auditorium : Row C, Seat 10, Studio 03 Location : Surabaya Town Square (SUTOS XXI) Price : IDR 35.000
Share This On :
stLight.options({ publisher:’12345′ });

KH. AHMAD DAHLAN (SANG PENCERAH)

October 14, 2010 7 comments
Pemain : Lukman Sardi, Zaskia A. Mecca, Slamet Rahardjo, Giring (Nidji), Ihsan Taroreh, Ricky Perdana, Mario Irwinsyah, Dennis Adhiswara, Abdurrahman Arif, Sujiwo Tejo, Ikranegara, Yatti Surachman, Agus Kuncoro, Pangky Suwito, Dewi Irawan.
Sutradara : Hanung Bramantyo.
Naskah : Hanung Bramantyo.
Produser : Raam Punjabi.
Durasi : 123 Menit.
Genre : Drama, Biopik, Kolosal.
Tanggal Rilis : 8 September 2010.
Musik : Tya Subiakto.
Produksi : Multivision Plus Pictures.
Tidak banyak film (Indonesia) yang saya tonton dibioskop selama setahun 2010 (hingga Oktober) yang menurut kabar sudah menelurkan lebih dari 50 judul, saya mengawalinya dengan Merah Putih II dan Sang Pencerah. Bukan karena tidak ada lagi judul yang bagus sebelumnya, hanya belum ada kesempatan nonton dibioskop saja. Hanung Bramantyo kembali ke bioskop untuk meramaikan moment Lebaran tahun ini, setidaknya sudah mulai banyak dari kita yang terkondisikan bahwa libur lebaran yang ramai akan ritual arus mudik adalah musim panasnya perfilman Indonesia. Mengangkat seorang tokoh besar organisasi Islam di Indoensia yang kelak pengikutnya sangat banyak sekali, dengan setting lebih dari satu abad yang lalu dan itu butuh keakuratan yang super teliti, baik sumber kisah, kostum, kondisi sosial, lingkungan (bangunan) dan bahasanya. Alangkah indahnya jika film ini memakai 95 % bahasa Jawa disaat visualisasi Jogja jaman dahulu dan musik latarnya sudah sangat indah. Adegan favorit saya adalah saat merobohkan Langgar dan saat Dahlan dimarahi oleh Ibunya tentang dirinya yang dianggap kafir, hanya satu kata, keren!. Saya menyukai karya-karya Hanung sejak Jomblo (2006) dan Catatan Akhir Sekolah (2004), belum nonton Brownies, sih, meski ada sedikit-banyak juga penonton yang kurang menyukai Ayat-ayat Cinta (2007) dan Perempuan Berkalung Sorban (2009)
Saya nonton film ini tanggal 18 September yang lalu, namun baru sekarang (karena lupa, mungkin?) mereview-nya diblog ini, selain kekurangtahuan saya secara luas tentang Muhammadiyah dan seluk-beluk kisah pendirinya, KH Ahmad Dahlan. Well, ada dua hal yang sangat banyak diungkapkan di film ini, pertama adalah Arah Kiblat dan yang kedua adalah peng-Kafir-an, uniknya ritual Yasin-Tahlil dan selametan hanya ditampilkan sekilas. Saya pikir sindirannya pas dan relevan untuk kondisi akut saat ini yang seenaknya mengkafiri orang dan kekerasan atas nama agama. Apapun itu, sangat menyenangkan rasanya melihat studio satu (yang memutar film ini) disalah-satu bioskop mahal di Jatim (SUTOS XXI) selalu dipenuhi penonton.

Share This Post With : 

stLight.options({ publisher:’12345′ });
Riwayat Tiket Bioskop :

Title : Sang Pencerah
Date : Saturday, 18 September 2010
Time : 14:30 WIB
Auditorium : Row A. Seat 09. Studio 01
Location : Surabaya Town Square (SUTOS XXI)
Price : IDR 35.000;00

FILM DARAH GARUDA : MERAH PUTIH II JELAS LEBIH BAGUS KETIMBANG MERAH PUTIH

September 18, 2010 Leave a comment
Saya menyaksikan momen tujuh belasan dibulan September, apakah mereka salah menyantumkan tanggal edar? tidak meski seharusnya begitu. Film ini jelas hanya menjual nama beken tenaga-tenaga ahli yang di impor dari Hollywood dengan sedikit imbuhan beberapa ledakan disana-sini, bukan ide yang buruk jika hasilnya memang efektif dan mengatrol kualitas isi, saya jadi inget film Ketika Cinta Bertasbih (2009) yang di dalam posternya bertuliskan asli mesir. Hasilnya, Darah Garuda memang lebih meledak-ledak ketimbang Merah Putih, namun jika trilogy ini dianggap sebagai film perang terhebat, monggo kita balik ke tahun 80’an lagi dimana aksi Sylvester Stallone yang sudah terbiasa meledakkan semuanya di film berjudul Rambo itu.
Pemain : Donny Alamsyah, Lukman Sardi, Teuku Rifnu Wikana, Darius Sinathrya, Rahayu Saraswati, Atiqah Hasiholan, Astri Nurdin, Ario Bayu, Rudy Wowor, Aldy Zulfikar. Rating : R. Executive Produser : Hashim Djojohadikusumo dan Rob Allyn. Produser : Conor Allyn, Gary L Hayes, dan Jeremy Stewart. Sutradara : Yadi Sugandi dan Conor Allyn. Durasi : 105 menit. Genre : Action,War.
Lantas kapan donk kita bisa bikin film dengan special effect canggih? menggandeng Indutrial Light And magic misalnya, The Last Airbender (M. Night Shyamalan) yang buruk itupun sungguh sangat sulit untuk kita wujudkan. Untuk akting yang membatu dan beberapa hal buruk lainnya mestinya anda tanyakan saja kepada sang sutradara yang tak merubah sama sekali naskahnya, kurang lugas dan kurang meng-Indonesia meski bertema nasionalisme. Well, saya belum bertemu dengan Jenderal Sudirman sama sekali dan saya menginginkan itu difilm ketiga beserta ledakan super dahsyat lainnya.
Share This Post With :
stLight.options({ publisher:’12345′ });

Riwayat Tiket Bioskop :

Title : Darah Garuda (Merah Putih II)

Date : Saturday, 18 September 2010
Time : 12:30 WIB
Auditorium : Row A, Seat 06, Studio 05
Location : Surabaya Town Square (SUTOS XXI)
Price : IDR : 35.000.00