REVIEW FILM : SHERLOCK HOLMES – [2009]
ROYAL21, Date Wednesday 30 December 2009, Studio 2, Row B-8, Time 14.25 WIB, Rp15.000;
SHERLOCK HOLMES DAN SENTUHAN KHAS GUY RICTHIE
ROYAL21, Date Wednesday 30 December 2009, Studio 2, Row B-8, Time 14.25 WIB, Rp15.000;
Review Film Sherlock Holmes
JANGAN HANYA BERMIMPI SAJA BOY
Sutradara : Riri Riza
Naskah : Mira Lesmana, Riri Riza, Salman Aristo
Genre : Drama
Durasi : 128 Menit
Executive Produser : Haidar Bagir, Bakhtiar Rakhman, Ignatius Andy, Rayi Aurora, Diyah Woelandari Taufik, Olga Lidya
Produser : Mira Lesmana, Putut Widjanarko, Toto Prasetyanto, Gangsar Sukrisno
Bioskop : Sang Pemimpi – Wednesday, 30 Desember 2009, 11:45 WIB, Row B, Seat 09, Studio 04, Royal Plaza (ROYAL 21), IDR : 15.000,00
Saat film laskar Pelangi dielu-elukan sebagai salah satu film berkualitas dekade ini, kedatangan Sang Pemimpi tentu diantisipasi oleh beberapa kalangan, padahal sebenarnya saya tidak begitu mengerti tentang pesan hebat apa yang ada pada film Laskar Pelangi jika sampai seluruh lapisan masyarakat berbondong-bondong menyaksikannya, saya tambah bingung. Apakah banyaknya penonton film ini hanya mengkultuskan sensasi? ya bisa jadi, apakah pula hanya ikut-ikutan? entahlah, yang jelas apapun motivasinya film ini masih lebih baik daripada hantu-hantuan distudio sebelah. Lucunya saat saya nonton film ini (baik Laskar Pelangi maupun Sang pemimpi) yang penonton cari adalah adegan komedinya, mereka tertawa saat Ichal sedih karena ditinggalkan Aling, serta masa-masa pubertas menginjak bangku SMA, ya mereka sangat suka ketika adegan pacarannya. *geleng-geleng*
Review Film Sang Pemimpi
Sang Pemimpi
Wah, nonton juga gw ama film ini 😀
Pengen liat hari pertama pemutaran sih, tapi karena kemaren duit menipis gara2 buat nonton tridi (3D) film Avatar dan kosn belom bayar, yah musti pngiritan nih.
Gw liatny alone alias sendirian bin nggak ada temennya. Abis, temen2 pada liburan semua tuh ke kampung masing2 (yang rumahnya kampoeng) but nevermind-lah karena terkadang nonton sendirian itu membuat kita lebih khusyuk nikmatin filmnya (pembelaan :P).
Baidhewei, (secara) nih film ceritanya ngelanjutin cerita dari film Laskar Pelangi. Tapi kali ini mereka bukan lagi bocah ingusan kayak di film Laskar pelangi itu, melainkan udah remaja. Jadi jangan kaged (atw malah tambah disukai) kalo adegan ngejar2 cewek bin pacaran khas remaja SMA lumayan banyak disini, cuman jangan khawatir pesan2 mendidiknya juga banyak lho.. terutama tentang perjuangan dan tantangan dalam mengejar mimpi.
Sekali lagi, Riri Riza (Gie, 3 Hari Untuk Selamanya, dan Laskar Pelangi) telah melakukan tugas dengan baik dalam membuat sebuah sajian film (Sang Pemimpi) yang dipenuhi vitamin yang sangad bergizi dan juga komersil (terbukti selalu box office) ini. Karena (kata pembaca novel) meski nggak sama dengan novelnya, namun apapun yang dirubah (atau ditambah) oleh Riri Riza tetep merupakan sebuah perubahan positif yang diamini oleh sebagian besar penonton dan pembaca novelnya. Bahkan (katanya lagi) pemilihan Ariel “Peterpan” pun juga bukan asal nyomot-aktor-tanpa-dasar-yang-kuat-di pinggir jalan, diangkot, diterminal, apalagi di pasar tradisional (hehehe), jadi semuanya udah diperhitungkan secara mateng2.
Eniwey, karena gw nggak pernah mbaca novelnya sama sekali jadi bagi gw film ini sangat bagus banged. Jauh lebih baik dari Laskar Pelangi, karakter2nya unik, akting pemainnya natural, dan pun juga terselip beberapa adegan humor yang membuat kita (minimal) tersenyum, terlebih soundtrack-nya asli bener2 jempolan. Selain Avatar yang gw tonton minggu lalu, film Sang Pemimpi adalah sajian yang sangat pas sebagai peserta pesta film2 penutup tahun 2009, serta terasa sangad nikmat bagi gw dan (mungkin) penikmat film lainnya. Jadi nggak sabar nih pengen nonton film lanjutannya, kapan ya?
Well, CD Soundtrack-nya gw udah punya dan filmnya udah gw tonton di bioskop. Ah, tinggal ngoleksi poster dan DVD-nya kelak 😀
REVIEW FILM SANG PEMIMPI [2009]
Saat film laskar Pelangi dielu-elukan sebagai salah satu film berkualitas dekade ini, kedatangan Sang Pemimpi tentu diantisipasi oleh beberapa kalangan, padahal sebenarnya saya tidak begitu mengerti tentang pesan hebat apa yang ada pada film Laskar Pelangi jika sampai seluruh lapisan masyarakat berbondong-bondong menyaksikannya, saya tambah bingung. Apakah banyaknya penonton film ini hanya mengkultuskan sensasi? ya bisa jadi, apakah pula hanya ikut-ikutan? entahlah, yang jelas apapun motivasinya film ini masih lebih baik daripada hantu-hantuan distudio sebelah. Lucunya saat saya nonton film ini (baik Laskar Pelangi maupun Sang pemimpi) yang penonton cari adalah adegan komedinya, mereka tertawa saat Ichal sedih karena ditinggalkan Aling, serta masa-masa pubertas menginjak bangku SMA, ya mereka sangat suka ketika adegan pacarannya. *geleng-geleng*
REVIEW FILM : AVATAR – [2009]
*****
vi), plus Special Effectnya yang nggak bosen2nya gw puji. gila pokoknya film ini, mending kalian liat di bioskop aja (rekomendasi yang 3D) soalnya bila lewat versi Pirate-nya bakalan “Nggak Dapet” sensasinya!
Movie Review : Avatar [3D]
———————————————————————————————–
Sam Worthington as Jack Sully | |||
Zoe Saldana as Neytiri | |||
Sigourney Weaver as Dr. Grace Augustine | |||
Stephen Lang as Colonel Miles Quaritch | |||
Joel Moore as Norm Spellman | |||
Giofani Ribisi as Parker Selfridge | |||
Michelle Rodriguez as Trudy Chacon | |||
Laz Alonso as Tsu’tey | |||
Wes Studi as Eytukan | |||
CCH Pounder as Moat | |||
Dileep Rao as Dr. Max Patel | |||
Director : James Cameron
Avatar Movie Quote :
Jack Sully : [to Tsu’tey] With your permission, I will speak now. You would honor me by translating.
[to the assembled Na’vi]
Jack Sully : The Sky People have sent us a message… that they can take whatever they want. That no one can stop them. Well, we will send them a message. You ride out as fast as the wind can carry you. You tell the other clans to come. Tell them Toruk Makto calls to them! You fly now, with me! My brothers! Sisters! And we will show the Sky People… that they can not take whatever they want! And that this… this is our land!
Avatar Movie Scene Gallery :
SEJARAH PANJANG PLANET BIRU KARYA JAMES CAMERON, KARENA TEKNOLOGI ADALAH SEGALANYA
Sutradara : James Cameron
Naskah : James Cameron
Tanggal Rilis : 17 Desember 2009 (Indonesia)
Genre : Action, Adventure, Fantasy, Sci-Fi
Tagline : “Enter the world“
Rating : PG-13
Durasi : 162 Menit
Executive Produser : Laeta Kalogridis, Colin Wilson
Produser : James Cameron, John Landau
Co-Produser : Brooke Breton, Josh McLaglen
Musik : James Horner
Sinematografi : Mauro Fiore
Kasting : Margery Simpkin
Film Editing : James Cameron, John Refoua, Stephen E. Rivkin
Distributor : Twentieth Century Fox Film Corporation
Jake Sully: With your permission, I will speak now. You would honor me by translating.
Jake Sully: The Sky People have sent us a message… that they can take whatever they want. That no one can stop them. Well, we will send them a message. You ride out as fast as the wind can carry you. You tell the other clans to come. Tell them Toruk Makto calls to them! You fly now, with me! My brothers! Sisters! And we will show the Sky People… that they can not take whatever they want! And that this… this is our land!
Banyak hal yang membuat film dengan cerita sederhana dan agak old ini ditunggu penikmat film melebihi sensasi film 2012, James cameron, ya sutradara film Avatar adalah James Cameron yang dikenal perfeksionis soal pengembangan teknologi perfilman. The Abyss, Termiantor 2, dan Titanic adalah puncak popularitas, kini dia berniat mengulangnya. Anka biaya produksi film sebesar 500 juta dollar adalah nilai yang tidak mungkin diberikan kepada sutradara lain hingga sepuluh tahun kedepan, semua biaya dihabiskan untuk teknologi 3-D terbaru serta tingkat animasi yang sangat mencengangkan. Perlu 16 tahun membuat Avatar dan perlu 16 gigabyte untuk satu menit adegannya, Peter Jackson, Josh Lucas, dan Steven Spielberg pun hanya geleng-geleng sangking takjubnya. Namun hal itu terbalas dengan sajian yang sangat hebat, jadi harap maklum bila bangunan cerita sedikit kuno karena toh film ini telah dibuat sejak tahun 1994 lalu, uniknya penemuan terbaru james Cameron ini telah dipatenkan.
James Cameron membuka lembaran baru dalam pengaplikasian teknologi, sebuah usaha yang layak diapresiasi. Tingkat kedalaman film sangat nyata, melihat hal ini kita lantas otomatis merehkan kiamat 2012 milik Roland Emmerich tempo hari, Kingkong buatan Peter Jackson tampak seperti bohongan, dan Rombongan robot Transformers bahkan seperti mainan. Sektor penolong lainnya adalah akting pemainnya yang membuat emosi kita terkuras, chermistry Zoe dan Sam tampak serasi disini. Terakhir, original score dari komposer langganan James, James Horner mampu membius dengan nada alam yang menggunakan alat musik mirip gamelan, serta satu lagu dari Leona Lewis berjudul “I See You” Well, masih lebih baik Celine Dion memang namun disini Lewis juga bermain sangat baik. Sebuah karya besar dan prestisius dan akan dikenang karena kecanggihan teknologinya, apakah akan ada sekuel ?? kita tunggu saja kabar selanjutnya.